Kesinambungan dan Soliditas Gerakan

in 2

Oleh: Abraham Iboy
Mantan Ketua PMII UMM
-------------------------------

Perjalanan, sebagaimana manusia, mengalami perubahan-perubahan akan tujuan hidup beriring bertambahanya usia. Perubahan tersebut tak menentu dengan bertambahnya pengalaman, yang setiap saat mengalami refleksi diri akan apa yang telah dibuatnya.


Layaknya manusia, perjalanan PMII UMM juga telah menunujukkan kepekaannya. Pengalaman keberadaannya sejak 19 tahun silam, membuktikan kemampuan PMII UMM untuk terus berjalan menjawab semua keluh kesah kader di dalamnya. Adanya PMII UMM sampai hari ini, membuktikan betapa seriusnya para penggagas lahirnya PMII di UMM. Kerja keras yang dilakukan dengan menghargai pentingnya proses, kesabaran yang tinggi, mematahkan ketidakmungkinan adanya PMII (yang diidentikkan NU) di UMM (yang Muhammadiyah). 19 tahun, bukan waktu yang singkat. Dan selama itu juga PMII UMM terus berjalan mengaraungi dinamika romantisme gerakan yang melahirkan kader-kader terbaiknya.

Yang terjadi belakangan....
Apa yang diinginkan dari para penggagas PMII UMM ternyata tak selamanya berjalan mulus. Kaderisasi yang terbilang berbeda dari Komisariat-komisariat lain di Cabang Kota Malang, akhir-akhir ini mengalami absurditas gerakan. Hal ini terliat dari ketidaksinambungan kaderisasi yang dilakukan PMII UMM, juga permasalahan kepengurusan yang minggat di tengah jalan. Ketidaksinambungan kaderisasi yang dimaksud disini, bahwa selama ini PMII UMM belum memiliki grand desain kaderisasi jangka panjang, yang minimal menjadi target capaian dari setiap periode kepengurusan.

PMII UMM dalam rentan waktu 5 tahun kebelakang, ada hanya untuk ‘bertaan idup’. Minimnya kader yang berkarir di Komisariat, menjadikan institusi Komisariat berjalan di tempat, dan nyaris tidak berbuat ‘apa-apa’. Ditambah lagi runtunya Rayon-rayon satu demi satu. Jumlah Rayon yang dahulunya berjumla sembilan, ‘mati’ dan sampai ada pada titik terendah dengan jumlah dua rayon.

Vakumnya rayon-rayon ini disebabkan Komisariat yang lemah, dan tak mampu berbuat apa-apa. Bahwa keberadaan Komisariat semata-semata piawai dalam mengayomi Rayon-rayon dibawahnya.

Yang Mestinya kedepan.... Dalam upaya merealisasikan kesinambungan kaderisasi, hal utama yang dilakukan adalah worksop kaderisasi PMII UMM. Mengingat PMII UMM ada bukan hanya satu atau dua taun saja, tapi PMII UMM harus terus ada sampai kapanpun, selama ruang-ruang alternatif minjadi pilihan yang ideal dalam mencerdaskan generasi bangsa. Worsop ini melacak secara mendasar permasalaan di internal, menemukan strategi penyelesain, memunculkan kaderisasi kusus di PMII UMM, dan merancang capaian-capaian jangka panjang. Tak kalah penting, untuk terus eksisnya PMII UMM, Komisariat kedepan lebih memfokuskan pada pengayoman Rayon-Rayon.

Realitanya, rayon-rayon yang hari ini ada belum mampu sepenuhnya dilepas begitu saja. Ada sebegian rayon yang baru bangun dari mati suri. Ada juga rayon yang hari ini sudah mulai keliatan diambang kematian. Ini semua menguji institusi yang langsung berada diatas rayon, untuk bisa malakukan strategi-strategi kreatifnya dalam pemberdayaan rayan-rayon yang notabenenya merupakan ujung tombak PMII.

Untuk menyikapi gerakan eksternal PMII UMM, kader PMII UMM sebisa mungkin tidak lagi terjebak pada kedengkian, saling curiga, dan meyepelekan kelompok mahasiswa lain di luar PMII. Fragmentasi gerakan anya melahirkan tidak solidnya gerakan mahasiswa di mata publik. PMII UMM lah yang bisa memplopori dalam merekonstruksi soliditas mahasiswa dari berbagai warna, menepis fragmentasi gerakan, menuju sinergisitas gerakan sebagai kebutuan bersama. PMII UMM jugalah yang memulai desain gerakan baru maasiswa. Dimana cara-cara lama yang dianggap heroik, hari ini mengalami ketidakpercayaan publik. Menguasai media (pers), berarti dapat menyalurkan aspirasi yang hari ini cendrung tersumbat. hal yang paling memungkinkan bagi mahasiswa adalah dengan mengirimkan berbagai gagasan-gagasnannya dengan tulisan pada media-media lokal atau nasional.

Lebih baik lagi, jika PMII UMM memiliki media (non virtual) sendiri sebagai propaganda gagasan, sekaligus sebagai media alternatif mahasiswa selain media resmi kampus. Akirnya, dirgaayu PMII UMM ke 19, InsyaAllah dari rahim PMII UMM akan lahir pemimpin-pemimpin revolusioner... Amien

2 Responses to “Kesinambungan dan Soliditas Gerakan”

  1. Terima Kasih atas masukan-masukannya Sahabat Iboy..

    Harapan kita semua semoga PMII UMM hari ini mampu lebih baik dari hari-hari kemarin..dan PMII UMM d periode2 mendatang mampu lebih baik dari hari ini dan hari kemarin..
    Semoga semua berjalan sebagaimana yg kita cita-citakan..!
    Amin..

    Hormatku ;
    BUNG ROEDHY
    (Ketua Komisariat PMII UMM 2011-2012)

    BalasHapus
  2. perjalanan PMII UMM yang menarik untuk terus diikuti. layaknya perjalanan hidup anda dengan pasangannya..
    terus berjuang bro...

    BalasHapus