Pernyataan Sikap PMII UMM Atas Penculikan/Pencucian Otak Atas Nama Agama
in KOMISARIAT 0
Pekan ini, kita disuguhkan berita yang melukai kesadaran kolektif kita sebagai bangsa. Konsepsi negara Republik Indonesia yang didirikan sebagai jembatan pemersatu aneka ragam perbedaan dan multikultularisme bangsa ini dikoyak oleh tragedi penculikan dan pencucian otak atas nama agama. Duka ini semakin mendalam saat beberapa adik-adik kita mahasiswa UMM angkatan 2010 menjadi korban penculikan dan pencucian otak ini.
Berita media massa tentang hilangnya sembilan mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang ini yang dilaporkan diculik kelompok Islam radikal
semakin massif. Para mahasiswa diajak bergabung dalam kelompok
perjuangan yang mendirikan Negara Islam Indonesia. Dari sembilan
mahasiswa tersebut baru tujuh mahasiswa yang berhasil ditemukan.
Sedangkan dua lainnya hingga kini masih berstatus hilang. Kita mendukung
pihak kampus dan keluarga terus berusaha mencari informasi keberadaan
sahabat-sahabat kita yang sampai kini belum jelas di mana.
Kita wajib bersimpati atas semua tragedi yang melukai kesadaran kemanusiaan kita. Ibarat ribuan kendaraan yang berlalu lalang di depan jalan raya kampus ini, maka satu kecelakaan saja adalah tragedi kemanusiaan. Sebab sebagai generasi bangsa, kita punya komitmen kuat untuk membangun berbagai sendi kehidupan berbangsa kita atas dasar saling menghargai dan berempati dengan perbedaan yang sudah tergariskan sebagai sunnatulloh.
Empati dan dukungan mendalam kami sampaikan kepada pihak kampus, keluarga, dan seluruh pihak kepolisian yang bahu membahu mengungkap misteri penculikan dan pencucian otak ini. Kita ingin, kebinekaan, keharmonisan, toleransi, dan tidak menganggap kafir orang-orang muslim yang mendirikan dan mendukung konsepsi NKRI tidak lantas disikapi dengan cara-cara keji melalui penculikan, pencucian otak, lebih-lebih model bom bunuh diri sebagai jihad.$3C/div>
Oleh karena itu, kami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Muhammadiyah Malang mengajak seluruh elemen masyarakat, baik dari civitas akademika UMM ataupun masyarakat umum, untuk mewaspadai gerakan-gerakan tersebut dengan membentengi diri dan memperkuat pemahaman keagamaan yang universal. Melalui refleksi yang mendalam kami menayatakan beberapa sikap;
1. Mengutuk keras tindakan penipuan/penculikan/pencucian otak yang dilakukan atas nama agama.
2. Simpati dan duka yang mendalam atas para sahabat yang diculik dan menjadi korban pencucian otak yang dilakukan atas nama agama. Kepada keluarga korban, kami sampaikan duka mendalam serambi membantu tenaga, fikiran dan dukungan pihak yang berwenang mengungkap kasus ini.
3. Mengharap kepada seluruh pihak civitas akedemika Universitas Muhammadiyah Malang, Organisasi Masyarakat Islam, berbagai Organisasi Kepemudaan, Organisasi Intra dan Ekstra Kampus dan seluruh Organ yang ada untuk bisa bersinergis bersama membendung gerakan radikalisme Islam yang dapat memporak-porandakan kerukunan dan kesatuan antar ummat bergama di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
4. Mendukung tindakan Polresta Malang dalam pengusutan dan membongkar jaringan-jaringan yang dianggap sebagai sentral gerakan radikalisme Islam karena mulai meresahkan mahasiswa Malang dan masyarakat Malang pada umumnya.
Demikian pernyataan sikap kami, sembari harapan besar terbentang di jidad dan hati kami, bahwa toleransi, sikap saling menghargai dan harmonisasi kerukunan umat beragama dan multikulturalisme kebinekaan bangsa ini tetap kita bangun terus menerus hingga ujung akhir kehidupan dan perdaban manusia.
Wallahul Muwafiq Illa Aqwamith Thoriq
Wasslamaualaikum Wr. Wb.
PMII UMM Malang, 21 April 2011