Izzat Islami, Pemimpin Muda Rayon FKIP PMII UMM

in 2

Beberapa hari yang lalu telah dilaksanakan RTAR di Rayon FKIP PMII UMM. Rapat tahunan yang seharusnya dilaksananakan tiap satu tahun sekali. Saya sendiri sebenarnya tidak berniat hadir pada acara tersebut. Karena saya pikir acaranya dan orang – orangnya mungkin hanya itu – itu saja, membuatku bosan dengan keadaan ini. Tapi pada akhirnya saya hadir juga di akhir acara meskipun hanya sebentar. Setelah di sore hari yang dingin karena hujan tak kunjung berhenti, Ucheng tiba – tiba teringat dan mengajak untuk hadir saat Lugas, Ipunk, Alan dan Ucheng sendiri sedang asyik ngopi di warung Sumber Rejeki depan kampus UMM. Sungkan menolak ajakannya, karena ia salah satu senior Rayon AD FISIP UMM yang cukup disegani, selain Ardiyanto.

Fenomena unik yang terlihat dengan mata saya sendiri adalah terpilihnya sahabat Izzat Islami sebagai Ketua Rayon FKIP PMII UMM menggantikan sahabat Erwan Sholeh. Unik karena sosok Izzat adalah anak kemarin sore di PMII UMM. Belum genap setahun aktif dan baru semester I Jurusan Bahasa Inggris FKIP UMM. Teringat saat pertama kali saya menemukannya di warung kopi EmGe. Malam itu ia bersama satu temannya sedang asyik ngopi dengan berpakaian rapi, menandakan jika baru selesai kuliah saat diperkenalkan denganku oleh penjaga warung kopi yang berambut gondrong. Kesan pertamanya ia sangat bersemangat untuk segera aktif di PMII UMM, tapi sayang ia masih polos.

Bercerita panjang lebar tentang susah payahnya ia yang lulusan pondok di Gresik ini untuk mencari Organisasi Ekstra Kampus yang bernama PMII UMM dan tak mau aktif di omek lain selain omek satu ini. Mengesankan jika eksistensi PMII di kampus UMM ini antara ada dan tiada. Bagaimana tidak? Benar – benar ada tapi susah bagi mahasiswa di luar kelompok ini untuk menemukan keberadaannya. Entah bagaimana cara kerja mereka untuk mencari kader baru.

Seandainya kami berdua tidak dipertemukan oleh takdir yang berambut gondrong, mungkin rayon FKIP belum menemukan sosok ketua rayon baru. Rayon yang harus terus dipertahankan eksistensinya. Karena dari sinilah diharapkan dapat lahir cendekiawan – cendekiawan yang mampu berguna bagi bangsa dan Negara. Mampu untuk membuang - buang ilmu pengetahuan agar dapat dirasakan oleh semua golongan.

Saya tidak mempermasalahkan ketika Izzat yang anak kemarin sore ini harus langsung diberikan amanah untuk langsung menjadi pemimpin. Malah justru lebih bagus anak muda yang menjadi pemimpin dibanding orang tua. Terlepas dari apapun itu, Ia merupakan sosok yang mempunyai potensi lebih sebagai pemimpin, terlihat dari sorot matanya yang begitu bergairah. Sosok yang mempunyai semangat juang tinggi untuk mewarnai dinamika organisasi dalam PMII UMM. Dan jika ramalan saya tidak meleset, ia akan menjadikan Rayon FKIP menjadi rayon terbaik dari lima rayon di lingkup PMII UMM. Mampu untuk bersaing dengan rayon – rayon lain ataupun omek – omek lain yang sekarang semangatnya sedang kembang kempis. Menggeser dominasi Rayon AD FISIP yang akan segera diresmikan pembubarannya. Juga Rayon Ekonomi, Teknik, Psikologi yang sekarang sedang semangat – semangatnya.

Dan pastinya tugasnya sebagai ketua rayon mampu menjalankan organisasi sesuai dengan visi misinya. Izzat mustahil akan berhasil jika ia bekerja sendirian, diperlukan kerjasama semua stakeholder yang terlibat dalam PMII UMM. Sebatang lidi akan mudah dipatahkan, tapi tidak jika*telah dipersatukan dengan yang lain menjadi seikat sapu lidi. Semoga sahabat Izzat mampu menjawab amanah yang diberikannya dengan menjadi pemimpin yang mampu berdiri di atas semua golongan. Dan satu lagi, pemimpin bukan sebagai budak anggotanya yang harus menurut jika disuruh – suruh, tapi tugas pemimpin adalah untuk membimbing anggotanya. Selamat untuk sahabat Izzat dan Rayon FKIP UMM, semoga mampu lebih baik dengan semangat dan harapan baru.

Lugas Wicaksono.

2 Responses to “Izzat Islami, Pemimpin Muda Rayon FKIP PMII UMM”

  1. salam pergerakan ...
    sahabat semuanya.setelah saya membaca artikel saya begitu terkejut,entah kenapa tiba-tiba muncul foto saya dengan komentar dari sahabat lugas,sebenarnya saya juga tidak habis fikir mengapa bisa saya yang terpilih,padahal masih banyak sahabat-sahabat yang lain yang lebih pantas menduduki jabatan itu.
    Bagi saya,itu adalah sebuah tanggungjawab yang sangat berat sekaligus sulit,dan juga tanggung jawab sebagai seorang ketua bukan hanya dipertanggung jawabkan didunia bahkan diakhirat kelak,sebenarnya saya merasa tidak pantas menjadi seorang ketua karna saya masih belum tau banyak mengenai organisasi.Dalam hal intelektual sayapun masih sangat minim,akan tetapi hal itu tidak akan membuat saya patah semangat.

    Sahabat-sahabati, sebenarnya saya sangat iri kepada orang-orang yang berintelektual tinggi terutama kalian semua,pertama kali saya mendatangi diskusi yang diadakan oleh salah satu rayon yang ada d PMMI UMM,saya sangat merasa minder dan seolah-olah saya yang terbodoh di antara sekian banyak sahabat-sahabti,akan tetapi saya sangat bersyukur kepada Allah masih memberi saya persaan yang seperti itu sehingga saya bisa bangkit kembali dan membuat saya semakin termotivasi, saya yakin suatu saat saya juga pasti bisa menjadi seperti kalian,MENGAPA TIDAK....??? kita sama makan nasi .....dan anggota badan juga sama,otak yang diberikanpun juga sama besarta anggota-anggota badan yang lain.


    Apalagi yang kita fikirkan,kita semua sama,sala h satu penghalang adalah rasa takut dan malas...maka dari itu lawanlah semua hal yang akan menghalangi kita...

    Semangat sahabat......!!!!

    Tangan terkepal dan maju kemuka....

    by : Izzat islami

    BalasHapus
  2. Selamat kepada sahabat Izzat. Semangatmu memberi kami senyum, gairahmu mengepalkan tangan kami untuk tetap pantang menyerah,pantang beputus asa. Yakin FKIP UMM akan menjadi raton tebaik di PMII UMM... Go Ahead...

    BalasHapus