DEKADENSI GERAKAN MAHASISWA

Sejarah gerakan mahasiswa sangat memiliki peran penting dalam mengubah bangsa Indonesia dan perjalanan negara menuju sistem demokrasi. Gerakan yang ia lakukan tidak hanya dengan hal yang berbau materi, tapi ia berani mengorbankan segala jiwa raganya demi terciptanya sebuah mayarakat yang sejahtera dan beradab. Di era sebelum kemerdekaan keinginan para pemuda-pemuda dan mahasiswa-mahasiswa indonesia sangat tinggi dalam memploklamirkan bangsa indonesia. Sehingga berbagai macam gerakan pun muncul demi terciptanya bangsa indonesia.
Gerakan ini di awali dengan lahirnya gerakan-gerakan kedaerahan yang bertujuan untuk melakukan sebuah perlawanan terhadap penjajah yang melakukan ekspansi dan eksploitasi terhadap daerahnya dan bangsa indonesia pada umumnya, seperti jong java, jong batak,sunda dan lain-lain. Tahun 1906 muncullah sebuah gerakan mahasiswa yang dipelopori oleh seorang mahasiswa yang bernama Budi Utomo yang memiliki keinginan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dikenal dengan semboyan"meningkatkan martabat rakyat". Budi Utomo lahir karena adanya sebuah visi misi yang sama dengan gerakan-gerakan kedaerahan. Walaupun ruang gerak antara organisasi kedaerahan dengan budi utomo ini memiliki sebuah perbedaan. Organisasi kedaerahan ini lebih memprioritaskan pada ruang lingkup daerahnya (lokal),melakukan perlawanan dengan senjata, bersifat kedaerahan dan tergantung pada pemimpin sedangkan Budi Utomo lebih memfokuskan pada tingkat nasional sehinga gerakannya bersifat nasional, melakukan perlawanan dengan mengunakan organisasi moden dan tujuannya jelas (kemerdekaan). Beberapa kemudian lahirlah organisasi-organisasi yang memiliki keinginan yang sama dengan organisasi Budi Utomo. Walaupun organisasi-organisasi yang baru lahir ini memiliki sebuah perbedaan dalam melakukan pergerakan. Semisal Serikat Islam lebih fokus gerakannya dalam memajtkan perdagangan dibawah panji-panji islam, Perhimpunan Indonesia yang memfokuskan pada memajukan kepentingan bersama atas orang-orang yang berasal dari Indonesia (pribumi atau non pribumi), dan Inditjs Partij yang memprioritaskan pada membangun patriotisme sesama “Indiers” terhadap tanah air yang memberi lapangan hidup kepada mereka. Sampai tahun 1928 lahirlah sebuah gerakan bersama yang bernama Sumpah Pemuda yang dipelopori oleh pemuda-pemuda Indonesia yang memliki tujuan dan visi misi yang sama (Kemerdekaan). Seperti Ir. sokarno, Sutan Syahrir, Moh. Hatta, Tan Malaka dan lain-lain. Gerakan-gerakan di atas muncul tiada lain, hanya untuk kemerdekaan bangsa indonesia semata.
Gerakan-gerakan
mahasiswa tidak berhenti pada masa kemerdekaan saja. Memasuki era Orde
Lama yang di pimpin oleh Sukarno tua. Beberapa mahasiswa pun melakukan
sebuah gerakan, dengan tujuan melawan sebuah rezim yang otoriter.
Gerakan ini lebih di kenal dengan Angkatan 66, dengan tuntutan yang
bernama Tritura (Bubarkan PKI, Retooling Kabinet Dwikora dan Turunkan
harga). Dan gerakan ini pun di anggap memiliki peran dalam
keberlangsungan bangsa indonesia, walaupun akhirnya pucuk kepemimpinan
jatuh kepada pemimpin yang lebih otoriter. Di masa Orde Baru, ke
otoriteran makin menjadi-jadi. berbagai penyalahgunaan uang rakyat di
lakukan, dengan kedok sebuah pembangunan. Sehingga pada tahun 1998
beberapa ribu mahasiswa melakukan sebuah gerakan dengan tujuan
melakukan perlawanan terhadap rezim yang dhzalim. Walaupun gerakan ini
harus mendapat kerugian yang cukup besar, dengan wafatnya beberapa
aktivis.
Memasuki
era reformasi sekarang. Berbagai gerakan sedang mengalami dekadensi,
baik gerakan mahasiswa, sosial atau gerakan lainnya. Ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang membentuk. Faktor internal : lemahnya
gerakan-gerakan mahasiswa di akibatkan adanya sebuah stimulus yang
diberikan kampus terhadap mahasiswa dalam keikut sertaannya untuk
aktip dalam berorganisasi, atau kesibukan mahasiswa dalam dunia kampus
yang dibuat atau disetting oleh birokrasi kampus dengan niat
kesengajaan. Faktor eksternal juga di anggap sebagai actor yang
menyebabkan lemahnya gerakan mahasiswa. Hal ini tercermin dari
terkotak-kotaknya gerakan mahasiswa, yang disebabkan oleh sebuah
perbedaan ideologi dalam melakukan pergerakan. Seperti mahasiswa HMI,
PMII, IMM atau GMNI melakukan gerakan sendiri-sendiri, dikarenakan ada
pijakan atau landasan dalam bergerak. Atau masih mempertahankan cultur
senioritas yang di anggap masih memberi kontribusi besar (pendanaan)
terhadap organisasi. Sehingga senior yang melakukan kesalahan atau ke
dzaliman dalam pemerintahan tidak mendapat kritikan dari
junior-juniornya. Ketika dekadensi gerakan mahasiswa disebabkan oleh
faktor-faktor di atas. Lalu mana tujuan gerakan mahasiswa yang di anggap
sebagai agent of chenge, agent of control dan sebagai civil society
berada. Gerakan mahasiswa dari waktu ke waktu mengalami sebuah perubahan
yang sangat mencolok. Di era pasca kemerdekaan gerakan mahasiswa atau
pemuda semakin besar motivasinya untuk kemerdekaan bangsa. Setelah itu
masuk pada era orde lama, gerakan mahasiswa juga tiada hentinya. Dan di
era orde baru gerekan mahasiswa tetap pada fungsinya, yakni menjadi
lawan ketika pemerintah melakukan ke dzaliman. Lalu di era sekarang,
gerakan mahasiswa makin melemah. Tidak adanya sebuah gebrakan yang di
lakukan untuk membuat perubahan.
mahasiswa sekarang lebih memilih free sex daripada melakukan gerakan. karena lebih enak!
BalasHapus