Serang 3F (Food,Fashion,Fun) pada Bangsa Indonesia
Memanfaatkan teknologi yang semakin lama semakin canggih, serta menggunakan jaringan Internasional yang sangat rapi di bantu para pemilik modal dan media televisi. Kita di hadapkan oleh persoalan yang sangat kongkrit. Persoalan yang bertentangan dengan budaya dan ajaran agama. Seperti Demokrasi yang menitik beratkan pada suara mayoritas tanpa memlihat nilai normatif yang baku, ide Hak asasi Manusia (HAM) yang menempatkan nilai-nilai kemanusian yang relatif kebenarannya berada diatas segala-galanya yang mengenyampingkan moral, budaya dan ajaran-ajaran agama.
Emansipasi wanita yang hanya melihat peran wanita secara parsial tanpa mempertimbangkan keselarasan tanggung jawab dan pengaruh terhadap public dan domestik antara peran wanita dan pria dalam tatanan sosial, ideologi yang bersifat relatif mengabaikan informasi dari wahyu dsb.
Serangan 3f terhadap bangsa indonesia yaitu:
1. Fun(kesenagan, seni, entertainment).
Dengan berbagai bentuk cara untuk kesenangan dan di dukung oleh teknologi informasi yang mengglobal. budaya senang-senang di sebar luasakan di berbagai penjuru. budaya yang notabenya bukan budaya bangsa Indonesia bahkan bertolak belakang dengan budaya Indonesia,begitu mudah dan menjadi trend dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia khususnya generasi muda. Sinergi antara budaya sekuler dan Budaya Kapitalisme menjadikan pertunjukan-pertunjukan seni dan budaya menjadi satu bagian yang masuk dalam kehidupan masyarakat melalui televesi dan media masa lainnya. Persivisme, free sex, alkoholic, sadisme, hedonistik, konsumtif merupakan budaya yang menyerang budaya Indonesia.
2. Food (makanan)
Budaya pragmatis dan serba Instan melahirkan generasi muda yang hanya dapat menikmati hidup enak, menyababkan timbulnya sifat instant tanpa harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Mengakibatkan generasi muda menjadi generasi muda yang manja dan tak mau bekerja keras hingga menimbulkan sifat malas yang sangat tinggi. Dampak yang paling parah adalah semakin termarjinalkan makanan asli Indonesia atau daerah. dan beralih pada makanan barat.
3. Fashion (Pakaian, gaya hidup)
semakin canggih teknologi informasi menyebabkan semakin mudahnya mendapatkan informasi, termasuk informasi mengenai gaya berpakain atau fashion. ironisnya masyarakat terjebak dalam budaya yang mengabaikan hukum-hukum syariat atau budaya berpakaian asli bangsa indonesia. model baju yang membuka aurat, melupakan gaya berpakaian budaya timur, dimana kita di tuntut untuk menutup aurat dan menghargai tubuh kita sendiri. Cenderung menampakan kelas sosial, atau berpakaian yang harganya mahal.hingga di tuntut untuk memikirkan fashion dan melupakan hal yang harus dilakukan, misal, anak muda yang ingin keluar rumah sibuk untuk memilih baju hingga melupakan pekrjaan yang harus dia kerjakan.
jika budaya semacam ini terus berkembang dan tidak ada filter yang bisa mencegah akibat buruk dari serangan budaya yang pragmatis. maka budaya indonesia akan mengalami degradasi atau bahkan akan hilang, namun yang paling di takutkan adalah rusak moral generasi muda dan krisis kepemimpinan yang di harapkan menjadi pemimpin bangsa ini.
Penulis; Eeng Rizky R.A